Kelapa sawit adalah tumpuan hidup bagi ribuan petani di beberapa wilayah Kabupaten Seruyan.
Namun, harapan itu kini terancam bukan oleh alam, melainkan oleh kelalaian perusahaan sawit besar yang sedang melakukan replanting di sekitar wilayah mereka.
Penebangan pohon sawit lama tanpa pengelolaan limbah yang baik telah menciptakan “surga” bagi hama kumbang tanduk (Oryctes rhinoceros), yang dengan cepat menyerang tanaman muda milik petani sekitar.
Akibatnya, tunas-tunas yang baru tumbuh berlubang dan mati, investasi petani terancam hangus, dan masa depan mereka tidak pasti.
Pemerintah wajib hadir sebagai pengawal kepentingan petani kecil ini. Pengendalian hama yang terpadu dan melibatkan semua pihak harus segera diterapkan, agar masalah tidak melebar dan merugikan lebih banyak orang.
Lebih dari sekadar persoalan tanaman, ini adalah soal keadilan sosial dan keberlanjutan ekonomi rakyat kecil.
Jika dibiarkan, bukan hanya kebun yang hancur, tapi juga kepercayaan masyarakat kepada institusi dan korporasi akan terkikis.